Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten terpilih dilaksanakan tanggal 11 Januari 2012, maka Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.
Pasangan Gubernur Banten periode 2012-2017, Hj Ratu Atut Chosiyah – H Rano Karno, dilantik dalam Sidang Istimewa DPRD Provinsi Banten di Kota Serang, pada hari Rabu (11/1/12). Pelantikan dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi.
Polda Banten menurunkan sebanyak 1.700 personel polisi, terdiri dari Kepolisian Daerah Banten, Brimob dan Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Lebak, Pandeglang, Kota Cilegon dan Serang. Kemudian sebanyak 2 kompi anggota TNI diperbantukan untuk mengamankan acara pelantikan.
Acara pelantikan dihadiri tidak kurang dari 2.000 orang undangan, terdiri dari Forum Koordinasi Pemimpin Daerah atau Muspida Banten, Bupati dan Walikota se-Banten, Gubernur se-Indonesia, dan tokoh-tokoh masyarakat.
Acara pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur juga diwarnai unjukrasa mahasiswa dari lintas mahasiswa Banten, di antaranya PMII, KUMALA. HMI dan GMNI. Tetapi karena ketatnya pengaman, maka aksi demo lintas mahasiswa hanya dapat menyampaikan uneg-unegnya di depan Kantor DPRD Banten.
Aksi tersebut membagi-bagikan selebaran kepada masyarakat. Mahasiswa menilai Ratu Atut Chosiyah adalah Gubernur Banten baru tapi bermuka lama. Sederet “prestasi” diraihnya termasuk menjadikan nomor 2 di Indonesia sebagai provinsi terkorup. Tak hanya itu Ratu Atut juga dinilai bobrok dalam pengunaan APBD, populis dalam penyaluran dana hibah. Dan mereka menilai bahwa Hj. Ratu Atut gagal membawa rakyat Banten menuju kesejahteraan malah kemiskinan dan gizi buruk lebih dominan di Banten.
Para mahasiswa menuntut supaya pasangan gubernur yang terpilih, jangan ada lagi kebocoran APBD, Reformasi birokrasi berkualitas, percepat pembangunan infrastruktur dan jangan jadi penghisap rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang masuk sangat kami hargai. Terimakasih.