TOBASA – Tugu Raja Siagian se-dunia diresmikan di Desa Bonan Dolok, Kecamatan Balige, Kabupaten Tobasa. Tugu ini merupakan lambang persatuan dan kesatuan keluarga besar suku Batak bermarga Siagian di Indonesia, maupun di negara lain.
Ketua panitia pesta peresmian Tugu Raja Siagian se-dunia Bresman Siagian, Kamis (27/6) mengatakan, peresmian Tugu Raja Siagian se-dunia dilangsungkan selama tiga hari mulai Kamis (27/6) hingga Sabtu (29/6). “Tugu ini didirikan untuk menghormati dan menghargai leluhur marga Siagian. Kemudian untuk mengingatkan asal-usul marga Siagian serta menghargai leluhur,” sebutnya.
Dia menerangkan, pesta peresmian itu diwarnai dengan hiburan seperti band artis Batak dan acara manortor. Sekitar 600 undangan marga Siagian seluruh dunia, boru, bere, ibebere tulang, hula hula turut memeriahkan acara ini.
“Pesta ini akan menjadi pesta yang paling akbar dan spektakuler dalam sejarah marga Siagian. Pada Sabtu (29/6) Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho direncanakan hadir untuk meresmikan Monumen Tugu Raja Siagian di Kecamatan Balige,” ungkap Bresman.
Menurut dia, lahan untuk Monumen Tugu Raja Siagian merupakan hibah dari marga Siagian di Bonapasogit. Sementara dana pembangunannya menelan biaya sekitar Rp. 3,6 miliar.
“Tinggi tugu ini 33 meter. Angka 3 tersebut diambil dari istilah Batak yang artinya tubu ngolu-ngolu. Dari atas tugu itu, para pengunjung bisa memandang keindahan Danau Toba,” ungkap Siagian.
Sementara itu, Humas panitia peresmian Tugu Raja Siagian se-dunia Danny PH Siagian mengaku, pembangunan tugu masih selesai tahap pertama, pembangunan akan dilanjutkan setelah selesai peresmian dilakukan.
“Pembangunan masih selesai tahap pertama, kita akan melakukan pembangunan lagi setelah selesai peresmian. Dan tugu ini akan kita serahkan kepada yayasan yang akan melanjutkan pembangunan tahap berikutnya,” terangnya.
Danni menjelaskan, pembangunan tahap berikutnya akan mendirikan rumah doa, wisma, rumah Batak dan kantor. Tempat tersebut terbuka untuk umum. Tugu itu nantinya akan diberdayakan sebagai salah satu obyek wisata keluarga yang dibuka untuk umum, khususnya marga Siagian yang pulang kampung. (jantro/mua)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang masuk sangat kami hargai. Terimakasih.