Manfaat dan Khasiat Sirih Merah

Manfaat dan Khasiat dari
Sirih Merah 
(Piper Crocatum)

Sejak jaman nenek moyang kita dahulu tanaman sirih, khusus nya sirih merah telah diketahui memiliki berbagai khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di samping itu sirih merah memiliki nilai-nilai spiritual yang tinggi. Di dalam lingkungan kraton Jawa, Sirih merah dipergunakan sebagai salah satu bagian penting yang harus disediakan dalam setiap upacara adat ”ngadi saliro”.

Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, daunnya tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap saat kena cahaya.

Sirih merah (Piper crocatum) adalah salah satu tanaman obat potensial yang sejak lama telah diketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, disamping itu juga memiliki nilai-nilai spritual yang tinggi.

Di dalam daun sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan flavonoid. Penggunaan sirih merah dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul.

Daun sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti :
  1. diabetes militus,
  2. hepatitis,
  3. batu ginjal,
  4. serangan jantung, 
  5. menurunkan kolesterol,
  6. radang mata
  7. mencegah stroke,
  8. asam urat,
  9. hipertensi,
  10. radang liver,
  11. radang prostat,
  12. radang mata,
  13. keputihan,
  14. ambeien,
  15. maag,
  16. kelelahan,
  17. masuk angin, nyeri sendi dan,
  18. memperhalus kulit.

Sirih merah banyak digunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen.

Ciri khas tanaman Sirih Merah.
Sirih merah tumbuh merambat di pagar atau pohon. Berbatang bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian ujung daun meruncing. Permukaan daun meng-kilap dan tidak merata. Yang membedakan dengan sirih hijau adalah selain daunnya berwarna merah keperakan, bila daunnya disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih wangi.

Ramuan sirih merah telah lama dimanfaatkan oleh lingkungan kra-ton Jogyakarta sebagai tanaman obat yang beguna untuk ngadi saliro.

Sekitar tahun 1990-an sirih merah difungsikan sebagai tanaman hias oleh para hobis, karena penampilannya yang menarik. Dan pada tahun-tahun terakhir ini ramai dibicarakan dan dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Dari beberapa pengalaman, diketahui sirih merah memiliki khasiat obat untuk berbagai penyakit. Karena manfaat dan khasiat dari sirih merah ini maka banyak masyarakat yang ingin membudidayakannya.

Kandungan kimia.
Tanaman memproduksi berbagai macam bahan kimia untuk tujuan tertentu, yang disebut dengan metabolit sekunder. Metabolit sekunder tanaman merupakan bahan yang tidak esensial untuk kepentingan hidup tanaman tersebut, tetapi mem-punyai fungsi untuk berkompetisi dengan makhluk hidup lainnya. Metabolit sekunder yang diproduksi tanaman bermacam-macam seperti alkaloid, terpenoid, isoprenoid, fla-vonoid, cyanogenic, glucoside, glu-cosinolate dan non protein amino acid. Alkaloid merupakan metabolit sekunder yang paling banyak di produksi tanaman. Alkaloid adalah bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari sistim heterosiklik. Nenek moyang kita telah memanfaatkan alkaloid dari tanaman sebagai obat. Sampai saat ini semakin banyak alkaloid yang ditemukan dan diisolasi untuk obat moderen.

Para ahli pengobatan tradisional telah banyak menggunakan tanaman sirih merah oleh karena mempunyai kandungan kimia yang penting untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid. Dari buku ”A review of natural product and plants as potensial antidiabetic” dilaporkan bahwa senyawa alko-koloid dan flavonoid memiliki ak-tivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah.

Kandungan kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah minyak atsiri, hidroksikavicol, kavi-col, kavibetol, allylprokatekol, kar-vakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, ter-penena, dan fenil propada. Karena banyaknya kandungan zat/senyawa kimia bermanfaat inilah, daun sirih merah memiliki manfaat yang sangat luas sebagai bahan obat. Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. Eugenol dapat di-gunakan untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan tanin dapat diguna-kan untuk mengobati sakit perut.

Jenis-jenis tanaman sirih:
  1. sirih merah (Piper crocatum) ,
  2. sirih hitam,
  3. sirih wulung,
  4. sirih variegata (sirih putih)
  5. sirih filipina,
  6. sirih medan,
  7. sirih hati,
  8. sirih lumut,
  9. sirih papua,
  10. sirih silver,
  11. sirih kuning, 
  12. sirih putih
  13. sirih jalu,
  14. sirih bulu,
  15. sirih darah, 
  16. sirih wulung, 
  17. sirih irian, dan lain-lain.

-----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar yang masuk sangat kami hargai. Terimakasih.

Iklan Adsensecamp

Bisnis OnLine

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...